BUKAN SNOW
WHITE
Angin musim dingin berhembus
menyelimuti setiap celah kehangatan. Show white, gadis itu terus berdiri di
balkon kamarnya menatap butiran es yang bertebaran. Pandangannya hanya menatap
kosong pada jalan setapak dan pohon maple yang ditumbuhi oleh gumpalan salju.
Tak peduli dinginnya angin yang menusuk tubuhnya, gadis itu tetap memilih
berada diluar kamarnya. Buliran air matanya kembali menetes, menyisakan luka
yang begitu mendalam. Kenangan masa lalunya kini terbesit dipikirannya. Ibu
kandungnya, wanita yang sangat ia sayangi meninggal pada kecelakaan maut 1
tahun yang lalu. Bahkan ketika kebahagiaanya direnggut, ia kembali mendapatkan
masa-masa sulit ketika harus hidup berdampingan dengan ibu tirinya yang kejam.
Setelah dirasanya cukup lama menikmati sunyinya malam dengan tetes air matanya,
ia pun beranjak menuju ranjangnya. Ia merebahkan tubuhnya yang begitu lemah.
Belum sempat ia memejamkan matanya, tiba-tiba... "SNOW WHITE!!"
Teriakan nyaring dari ibu tirinya nyaris membuat telingannya berdenging keras.
Snow white pun bergegas menghampiri sumber suara itu.
Ibu : “Snow white !!! snow white !!!!
dimana kamu?” ( teriak ibu tiri )
Snow white : “Iya bu,aku disini. ada
apa?”
Ibu : “cucian dibelakang udah
selesai?”
Snow white : “sudah bu.”
Ibu : “halaman sudah kamu sapu?”
Snow white : “sudah ibu.”
Ibu : “lah ? itu halaman depan masih
penuh sampah? Apa-apaan itu? Mau coba berbohong ? Hah?” (sambil menjambak
rambut sw)
Snow white : “aduh duh bu ampun, aku
tadi sudah menyapu halaman depan bu, aku tidak bohong.”
Ibu : “alah banyak alasan (sambil
mendorong sw) aku tidak mau tau, bersihkan halaman depan sampai bersih, tak
tersisa satupun sampah. Ingat itu !”
Snow white :” iya bu iya.”
Ibu : “sana kerjakan! Oh ya janagn
lupa juga siapkan air hangat untukku mandi krimku juga jangan lupa ya, agar
kulitku tetap putih halus dan mulus.” (pergi)
Snow white : “dasar ibu ibu genit,
sudah tua masih saja sok kecantikan.” (ucap Snow white dalam hati)
Setelah selesai membersihkan seluruh
halaman dan seisi rumah, Snow white melanjutkan untuk menyiapkan keperluan
mandi ibu tirinya. Selama menyiapkan itu semua Snow white tidak berhenti
mengatai ibu tirinya itu.
Snow white : “huh dasar ibu-ibu tua!
percuma saja pake krim kulitmu takakan mulus, keriputmu tak akan hilang huh!!”
Snow white : “daripada aku selalu
tersiksa dirumah ini mending aku kabur, agar im feel free.”
Setelah bertahun-tahun Snow white
mendapati perlakuan kasar dari ibu tirinya, Ia pun memutuskan untuk lari dari
rumahnya. Dia sudah tidak tahan karena sifat ibu tirinya. Setelah ayahnya meninggal
sifat ibu tirinya sangat berbeda dari sebelumnya, Snow white yakin bahwa sang
ibu tiri hanya mengincar harta kekayaan ayahnya tanpa ada rasa cinta.
Ibu : “Snow white ??? Snow white ???
Snow white !!! dimana kamu hah ? dimana kamu?”( teriak )
Ibu tiri berteriak memanggil Snow
white yang tak kunjung datang, dia telah mencari ke segala sudut ruangan tapi
Snow white tak kelihatan batang hidungnya
Ibu : “kamu dimana si? Awas nanti
kalo ketemu akan aku…..” ( lari, terpleset)
“Awww....”
PRANGGG
Karena kecerobohannya si ibu tiri pun
terpleset. Cermin tersayang yang dimiliki olehnya pecah. Dia sangat kesal
sekarang, karena itu cermin yang menurutnya paling berharga.
Ibu : “ohhh tidak, ohh no, ohh my god
!!! kacaku tersayang ( menangis ) awas kau Snow white. hmm tapi tak apalah
kalau si anak tengil itu pergi dari rumah berarti aku dengan leluasa
menggunakan semua harta kekayaan di rumah Ini, hahahahahaha..”
Si ibu tiri berencana mencari
pengganti cermin yang telah pecah. Dia pergi ke sebuah pasar dan dia menabrak
seorang nenek tua.
Ibu : “ihh kalo jalan hati hati dong!
Pake mata, pake mata!” ( membentak )
Nenek : “maaf nak mata nenek sedikit
rabun, maaf sekali maaf.”
Ibu : “huh dasar nenek tua.”
Ibu tiri tertarik dengan barang
bawaan si nenek, dia pun meliriknya. Dia melihat sebuah cermin berlapis perak
yang terlihat indah.
Ibu : “ekhemm, nek apa yang kamu bawa
?”
Nenek : “oh ini cermin nak, cermin
ajaib.”
Ibu : “ajaib ? wah sangat menarik,
itu berapaan nek? Akan saya bayar seberapa mahal pun tetap akan saya beli.”
Karena si nenek juga sedang
memerlukan uang dia pun menjualnya dengan harga yang lumayan tinggi.
Nenek : “cermin ini sangat mahal,
seharga 5 emas batangan.”
Ibu : “oke saya bayar tunai sekarang.”
Ibu tiri menyerahkan 5 emas batangan
tsb kepada nenek, dan langsung membawanya pulang. Dia ingin membuktikan apakah
cermin ini ajaib atau tidak.
Ibu : ( bercermin ) “apanya yang
ajaib ?” ( membolak balikkan cermin )
Tiba tiba mencul asap dan sebuah
suara
Cermin : “hahahaha, cermin ini benar
ajaib. Hahaha..”
Ibu : “hah? Ada suara?” ( kaget )
Cermin : “aku bisa menjawab semua
pertanyaanmu. Hahaha..”
Ibu : “what ? coba aku Tanya berapa
umurku ?”
Cermin : “45 tahun.”
Ibu : “wahh memang benar benar ajaib,
dan sangat bermanfaat.”
Disisi lain, Snow white sedang
kebingungan mencari tempat untuk dia tinggal sekarang, dia berada ditengah
hutan belantara. Hari sudah mulai gelap namun Snow white belum menemukan tempat
untuk berteduh. Ia terus berlari ketengah hutan, sampai dia menemukan sebuah
rumah kayu yang berukuran sedang. Dia senang dan langsung berlari kearah rumah
tersebut. Snow white mengetuk pintu rumah tersebut
Tok tok tok...
Snow white : “tidak ada orang?” (Snow
white mulai kebingungan)
Tok tok tok...
Snow white : “permisi? Ada orang?” (
memegang knop pintu )
Kriiieeet..
Snow white : “tidak dikunci”
(gumamnya)
Snow white langsung masuk kedalam
rumah itu. Terdapat 4 kursi melingkar disana. 4 cangkir 4 piring 4 sendok yang
tersusun rapi didalam rak makan. Snow white pun terus menyusuri rumah itu
sampai dia menemukan sebuah pintu kamar. Ia membukanya dan melihat ada 4
ranjang berukuran sedang, 4 lemari, 4 meja belajar, segalanya hanya berjumlah 4
saja. Snow white nampak bingung.
Snow white : “siapa penghuni rumah
ini ? pencuri? Perampok? Atau … atau siapa?”
Karena kebingungan sw pun memutuskan
utk memiikirkannya nanti. Dia lelah dia ingin menngistirahatkan badan dan
otaknya sebenter. Dia memutuskan utk tidur disalah satu ranjang.
Disisi lain disebuah hutan belantara
para kurcaci sedang asik bekerja. Lalu datanglah seorang penjaga hutan yang
selalu meminta pajak.
Penjaga hutan : “hey para kurcaci,
seenaknya saja kamu masuk ke hutan ini ! hah ???”
Kurcaci 1 : “memangnya kenapa ?” (sambil
menguap)
Kurcaci 2 : “memangnya ada larangan masuk hutan
ini ?”
Penjaga hutan : “hey !!!! berani
sekali kamu bicara seperti itu. kamu tau siapa pemilik
hutan ini ?”
Kurcaci 3 : “memangnya penting ?”
Kurcaci 4 : “huss kamu jangan seperti itu, kamu tahu dia
itu siapa ?”
Kurcaci 3 : “tidak.”
Kurcaci 4 : “dia itu penjaga hutan ini”
Semua kurcaci berteriak kaget “HAAAAAHHH”
Penjaga hutan : “ada apa ? apakah ada masalah ?”
Kurcaci 2 : “maafkan kami penjaga hutan, kami
tidak tahu”.
Penjaga hutan : “huhh, baiklah-baiklah aku datang kesini
hanya untuk mengecek
keadaan hutanku”.
Kurcaci 1 : “oh seperti itu”.
Penjaga hutan : “iya benar. Dan karena kalian masuk
kehutanku tanpa izin, kalian harus
membayar pajak.”
Kurcaci 3 : “pajak apa ?”
Penjaga hutan : “tentu saja P3.”
Kurcaci 4 : “apa itu P3 ?”
Penjaga hutan : “haduuhhh, kalian ini benar-banar kudet ya
?”
Kurcaci 2 : “kudet itu apalagi, sejenis
makanan apa ?”
Penjaga hutan : “ya ampun, kalian ini sebenarnya datang
darimana sih ? P3 itu “PAJAK
PENCURIAN
PERHUTANAN” dan kudet itu “KURANG
UPDATE”
mengerti ?”
Kurcaci 1 : “oh iya mengerti, tapi mengapa
kami harus membayar P3 ?”
Penjaga hutan : “karena kalian telah masuk kedalam hutanku
dan mengambil kayu-
kayuku tanpa izin”.
Kurcaci 4 : “memangnya berapa yang harus
kami bayar ?”
Penjaga hutan : “Rp. 99.999,-.”
Akhirnya kurcaci membayar pajak
tersebut. Setelah selesai dengan pekerjaannya merekapun pulang.
Kurcaci 1 : “mari pulang marilah pulang marilah
pulang bersama sama” (sambil
menguap).
Kurcaci 2 :
“ayo cepat pulang aku sudah benar-benar lapar.”
Saat sampai dirumah, mereka kaget
dengan keadaan rumah mereka yang bersih dan penuh makanan diatas meja.
Kurcaci 2 : “wuaaaaah..... makanannnnnn”.
Semua kurcaci : “serbuuuuuuu”
Saat mereka sedang menikmati makanan,
tiba-tiba.................. BRAAKK,
Kurcaci 4 : “suara apa itu ?”
Kurcaci 3 : “suaranya berasal dari kamar kita,
jangan-jangan hantu”.
Kurcaci 2 : “huaaaa takut”
Kurcaci 1 : “jangan
mengada-ngada, sebaiknya kita lihat dulu”.
Akhirnya mereka masuk kedalam kamar
mereka dan melihat seorang gadis cantik yang sepertinya baru saja jatuh dari
ranjang salah satu kurcaci.
Kurcaci 1 : “haiii siapa kamu ?
sedang apa dikamar kami ?”
Kurcaci 3 : “kamu mau mencuri
kasur kami ya?”
Snow white : “eh eh eh tidak bukan seperti itu, untuk
apa aku mencuri kasur kalian, difikir aku kuat mengangkatnya ?”
Kurcaci 4 : “lalu apa yang
sedang kamu lakukan disini ?”
Snow white : “jadi, begini
ceritanya.................”
Snow white menceritakan semuanya pada
kurcaci dan mengutarakan niatnya untuk tinggal bersama mereka untuk sementara.
Akhirnya kurcaci menerima snow white untuk tinggal dirumah mereka.
Di sisi lain ibu tiri snow white
sedang sibuk dengan cermin ajaibnya yang baru didapatkannya
seminggu yang lalu. Dia tidak pernah meninggalkan cermin itu, sampai suatu
hari, saat dimana dia akan ke kamar mandi cermin itu pun seakan tak akan
lepas dari genggamannya dibawanya cermin itu ke kamar mandi & entahlah dia
menggunakannya untuk apa di dalam sana.
Saat
selesai mandi ibu tiri menyisir rambutnya didepan cermin. Dia membelai belai
rambutnya dengen sangat hati - hati.
Ibu
: “oh cermin
ajaib, aku ingin menanyakan sesuatu, jawablah dengan jujur”
Cermin
: “hahahah tentu aku akan menjawabnya dengan jujur”
Ibu
: “siapakah orang tercantik dinegeri ini
?”
Cermin
: “hahaha pertanyaan yang sangat mudah, jawabannya
tentu aku yang
paling cantik hahahaha”
Ibu
: “ha? Apa kamu bilang? Dasar cermin menyebalkan.” ( akan
membanting
cermin )
Cermin
: “eitt eiit jika kamu berani memecahkan cermin ini
kau akan rugi, ini
adalah cermin ajaib satu satunya didunia hahaha”
Ibu
: “hmm benar juga. Yasudah jawablah dengan jujur
satu kali lagi, siapa
perempuan tercantik di negeri ini?”
Cermin
: “Snow Whitelah orang tercantik dinegeri ini, hahaha”
Ibu
: “apa? Tidak mungkin. Dia masih hidup? Aku kira dia
telah mati
kelaparan disana. Hhh dimana dia sekarang? Akan ku
musnahkan dia
dari bumi ini.”
Setelah
ibu tiri tau dimana Snow
White sekarang, dia memutuskan agar cepat - cepat
membunuhnya. Dia tidak rela jika ada yang mengalahkan kecantikannya. Si ibu
tiri kebingungan bagaimana cara membunuh si Snow White, dia pergi ke nenek - nenek
penjual cermin meminta solusi, mungkin saja ia mengetahuinya.
Tok
tok tok
Ibu
: “nek? Nenek ? kamu dimana?”
Nenek
: “aku disini ada apa?”
Ibu
: “begini nek saya ingin meminta solusi untuk membunuh
seseorang
tanpa meninggalkan jejak”
Nenek
: “siapa yang ingin kau bunuh?”
Ibu
: “Snow White nek, dia anak tiriku. Dia telah
berani mengalahkan
kecantikanku,
dan aku tidak rela itu”.
Nenek
: “hmmm, biaya tidak murah untuk ini. Banyak
bahan -
bahan yang
diperlukan,
bagaimana? Dan akibat jika ramuan ini gagal kamu akan
menjadi
miskin dan tua selamanya”.
Ibu
: “emmm ( tampak berpikir ) itu tidak masalah. Aku
yakin padamu,
nek”
(salaman)
Setelah memutuskan utk kerjasama
dengan si ibu tiri itu, nenekpun selalu disibukkan oleh beberapa ramuan yang
harus ia buat secepat mungkin. Setelah satu minggu lamanya si nenek
berhasil membuat ramuannya & dia membawanya ke Snow White.
Nenek
` : “permisi nak,
apakah kamu mau membeli buah apel nenek ini? Buahnya
sangat segar, nenek telah berkeliling disekitar sini
tapi belum ada yang
mau membeli buah nenek. Nak belilah buah ini”
Karena
merasa
iba dengan sang nenek, Snow
White pun membeli apel itu. Walau dia tampak ragu namun
rasa kasihannya lebih besar untuk membantu si nenek
Snow White : “baik nek saya
beli ini J”
Nenek
: “terimakasih nak” ( pergi )
Setelah
nenek pergi, Snow White
memakan apel itu dan merasa sedikit pusing dan beberapa detik kemudian dia telah
tergletak pingsan. Para kurcaci melihat Snow White pingsan dan mereka panik.
Kurcaci 1 : “putri, apa yang terjadi
denganmu ?”
Kurcaci 2 : “ putri bangunlah, bangun,
bangun”
Mereka semua akhirnya menangisi snow
white yang pingsan dilantai tersebut. mereka bingung harus melakukan apa.
Kemudian mereka mencari sesuatu untuk membangunkan snow white.
Kurcaci 3 : “bagaimana kalau kita
menggunakan parfum untuk membangunkannya”
Kurcaci 4 : “baiklah kita coba saja”
Kurcaci 1 : “mengapa dia tidak bangun juga
?”
Kurcaci 4 : “kita coba menggunakan bunga” (sambil
mendekatkan bunga kehidung
snow white)
Kurcaci 3 : “tetap tidak bangun
huhuhuhu....”
Kurcaci 2 : “bagaimana kalau kita
menggunakan ini (memegang kaos kaki)
Kurcaci 4 : “memangnya akan berhasil ? yang
wangi saja dia tidak mau bangun
apalagi dengan itu (sambil menunjuk kaos kaki)
Kurcaci 1 : “ya sudah cepat, siapa tahu
bisa”
Merekapun
mendekatkan kaos kaki tersebut kehidung snow white.
Dan
akhirnya
Snow white tersadar. Dia
menceritakannya kepada para kurcaci. Kurcaci juga menasehati agar Snow white lebih
berhati hati dan harus teliti dengan orang orang disekitar karena tidak semua
orang bersifat baik.